PUBLIKASI
Menurut Hasil Terbaru Lembaga Survei Ini, Elektabilitas Pasangan Nurdin Halid-Azis Melesat
Lembaga Sinergi Data Indonesia (SDI) merilis hasil survei yang menunjukan tren peningkatan elektabilitas pasangan Nurdin Halid dan Azis Kahar Mudzakar di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan.
Hasil survei terbaru menunjukan, Elektabilitas Nurdin-Azis mengalami tren kenaikan, meskipun masih kalah dari elektabilitas pasangan Ichsan Yasin Limpo dan Andi Mudzakkar.
"Pasangan yang berpeluang besar menang di Pilgub Sulsel adalah Nurdin-Azis. Elektabilitas mereka naik yang signifikan dibandingkan tiga pasangan lain," klaim Direktur SDI Barkah Pattimahu saat rilis hasil survei dan diskusi bertema 'Peta Kekuatan Capres di Kandang Golkar : Potret Pilkada Sulsel' di kantor SDI, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018).
Dari hasil survei ini, elektabilitas Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar berada di angka 27,50 persen, disusul Nurdin-Azis 24,80 persen, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman 21,20 persen, dan Agus Arifin Nu'mang-Tanri Bali Lamo 8,9 persen serta suara responden yang belum memutuskan sebesar 17,60 persen.
Dia menyebutkan, elektabilitas Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar justru turun jika dibandingkan hasil survei SDI pada Desember 2017.
Saat itu, elektabilitas Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar mencapai 30,30 persen.
Hal ini justru berbeda dengan hasil yang diraih oleh Nurdin-Azis yang dalam survei sebelumnya hanya 22,30 persen dan kini naik menjadi 24,80 persen.
"Sementara, pasangan lainnya, elektabilitas Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman mengalami sedikit kenaikan dari 20 persen pada Desember menjadi 21,20 persen dan elektabilitas pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanri Bali Lamo relatif stabil," jelasnya.
Barkah mengatakan, elektabilitas Yasin Limpo-Andi Mudzakkar menurun diduga ada penolakan publik atas politik kekerabatan atau dinasti di Sulawesi Selatan.
Ichsan Yasin Limpo merupakan adik dari Gubernur petahana Syahrul Yasin Limpo.
"Berdasarkan hasil survei, lebih dari separuh atau 62,29 persen responden tidak menyetujui adanya politik kekerabatan atau dinasti di Sulsel dan hanya 23,4 persen yang setuju politik dinasti. Hal ini bisa jadi penyebab menurunnya elektabilitas pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar," ungkap Barkah.
Lebih lanjut dia mengatakan mayoritas pemilih di Sulsel adalah pemilih rasional sebanyak 50,60 persen, kemudian disusul pemilih sosiologis 26,40 persen, dan pemilih psikologis 19,20 persen.
Barkah menuturkan, peluang Nurdin Halid juga besar untuk menang karena pemilih di Sulsel menginginkan pemimpin dari latar belakang tokoh agama dan pengusaha.
Pemilih yang menginginkan pemimpin dari kalangan agama sebesar 29,30 persen dan pengusaha sebesar 18,90 persen.
"Pasangan Nurdin Halid dan Azis Kahar Mudzakar adalah cermin dari dua latar belakang yang diinginkan oleh pemilih Sulsel," jelasnya.
SDI menyatakan, surveinya dilakukan di 21 Kabupaten dan 3 kota di Sulsel sejak 14 hingga 20 Februari 2018.
Responden dipilih menggunakan metode multistage randomsampling dengan jumlah 1.000 responden dengan Margin of error sebesar 3,16 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.